- Home >
- Perilaku Produsen
Posted by : Kintama
Friday, 29 March 2013
Perilaku Produsen
Produsen adalah orang yang menghasilkan barang atau jasa
untuk dijual atau dipasarkan, sedangkan Produksi adalah usaha untuk menciptakan
dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan. Dengan
pengertian lain Produksi merupakan konsep arus (flow consept), bahwa kegiatan
produksi diukur dari jumlah barang-barang atau jasa yang dihasilkan dalam suatu periode waktu tertentu, sedangkan
kualitas barang atau jasa yang dihasilkan tidak berubah.
Sedangkan Perilaku produsen adalah kegiatan pengaturan produksi sehingga produk yang dihasilkan bermutu tingggi sehingga bisa diterima di masyarakat.
Terdapat dua macam faktor produksi yaitu faktor produksi
asli dan faktor produksi turunan:
1. Faktor produksi asli
Yang termasuk faktor produksi asli antara lain sebagai
berikut :
Alam. Contohnya : tanah, air, udara, sinar matahari, tumbuh
– tumbuhan, hewan, barang tambang.
Tenaga kerja. Tanpa adanya tenaga kerja, sumber daya alam
yang tersedia tidak akan dapat dirubah atau diolah menjadi barang hasil
produksi.
2. Faktor produksi turunan
Yang termasuk faktor produksi turunan adalah modal dan
keahlian (skill).
Fungsi Produksi
Fungsi produksi merupakan interaksi antara masukan (input) dengan keluaran (output). Misalkan kita memproduksi jas. Dalam fungsi produksi, jas itu bisa diproduksi dengan berbagai macam cara. Kalau salah satu komposisinya diubah begitu saja, maka hasilnya juga akan berubah. Namun, output dapat tetap sama bila perubahan satu komposisi diganti dengan komposisi yang lain. Misalnya penurunan jumlah mesin diganti dengan penambahan tenaga kerja.
Sebuah usaha produksi baru bisa bekerja dengan baik bila
dijalankan oleh produsen atau yang sering kita sebut pengusaha. Pengusaha
adalah orang yang mencari peluang yang menguntungkan dan mengambil risiko
seperlunya untuk merencanakan dan mengelola suatu bisnis.
Pengusaha berbeda dengan pemilik bisnis kecil ataupun
manajer. Bila hanya memiliki sebuah usaha dan hanya berusaha mencari
keuntungan, maka orang itu barulah sebatas pemilik bisnis.
Bila orang itu hanya mengatur karyawan dan menggunakan
sumber daya perusahaan untuk usaha, maka orang itu disebut sebagai manajer.
Pengusaha lebih dari keduanya. Pengusaha berusaha mendirikan perusahaan yang
menguntungkan, mencari dan mengelola sumber daya untuk memulai suatu bisnis.
Agar berhasil seorang pengusaha harus mampu melakukan 4 hal
sebagai berikut :
a. Perencanaan. Perencanaan antara lain terkait dengan
penyusunan strategi, rencana bisnis, serta visi perusahaan. Ia harus tau apa
yang ingin ia capai dan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut.
b. Pengorganisasian. Semua sumber daya yang ada harus bisa
ia kelola untuk mencapai tujuan perusahaannya, baik sumber daya, modal, maupun
manusia.
c. Pengarahan. Agar rencana bisa terwujud, pengusaha wajib
mengarahkan dan membimbing anak buahnya.
d. Pengendalian. Kemampuan ini ada hubungannya dengan
bagaimana hasil pelaksanaan kerja tersebut.
Persaingan globa semakin pesat dengan persaingan yang sangat
kuat, maka produsen dan perusahaannya harus mampu memikirkan perkembangan
produksinya demi majunya perusahaan dalam persaingan.
Produksi Optimal
Penentuan pola produksi optimal merupakan masalah yang penting dalam suatu perusahaan, karena menjadi dasar bagi perusahaan dalam menentukan dan merencanakan kebutuhan dan tingkat produksi perusahaan. Ada tiga macam pola produksi yaitu: pola produksi konstan, pola produksi bergelombang dan pola produksi moderat. Tujuannya adalah untuk mengetahui hasil ramalan penjualan dan untuk mengetahui pola produksi optimal yang tepat untuk diterapkan pada perusahaan.
Dalam melakukan analisis data yang ada dalam perusahaan yang
sesuai dengan pokok permasalahan , maka teknik analisis data yang dilakukan
adalah analisis incremental cost yaitu suatu analisis yang mempertimbangkan
biaya-biaya tambahan yang muncul dalam proses produksi dari masimg-masing
alternative pola produksi yang ada. Biaya-biaya yang dipertimbangkan adalah
biaya simpan, biaya lembur, biaya perputaran tenaga kerja dan biaya subkontrak.
Sedangkan untuk menentukan pola penjualan yang ada dalam perusahaan dilakukan
ramalan penjualan dengan metode exponential smoothing Alpha 0.5.
Contoh perilaku produsen
Peranan produsen selaku pemasok barang, tentu sangat
berpengaruh pada peredaran barang dan naik turunnya harga barang yang diterima
masyarakat, jika produsen bertindak semena-mena dalam menaikkan harga barang,
sudah pasti para pedagang kelas menengah ke bawah juga akan ikut menaikkan
harga, dan pada akhirnya masyarakatlah yang akan mengalami kerugian karena harga
yang sampai ditangan mereka pasti sangat mencekik.
Untuk itu, perilaku prdusen tidak boleh sewenang-wenang
seperti menaikkan harga sembako sembarangan, karena perilaku seperti itu pasti
akan merugikan masyarakat dan merembet ke sektor-sektor ekonomi lainnya.
Kesimpulan
Dari sini bisa kita ambil bahwa dalam perilaku produsen, produsen harus memikirkan mutu produknya agar tidak merugikan konsumen. Dalam memberikan harga atau menaikan harga tidak perlu terlalu tinggi karena akan menyusahkan konsumen terutama pada produk pokok yang sering dikonsumsi konsumen. produsen juga harus berpikir bagaimana bisa memuaskan konsumen, karena begitulah cara untuk memjadi produsen yang baik