- Home >
- Tugas 3
Posted by : Kintama
Wednesday, 26 December 2012
Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah "suatu proses dalam mana seseorang
atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan
menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain".
Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat
dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat
dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan
gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan
kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa
nonverbal
Komunikasi Informasi
INFORMASI adalah segala sesuatu yang
mempunyai arti dan nilai bagi penerima informasi, misalnya saat kamu bertanya
kepada teman tentang hobinya, kemudian teman kamu akan menjawab bahwa hobinya
adalah bermain sepak bola dan berenang.
Jawaban
teman kamu tadi tentang hobinya yang berupa “bermain sepak bola” dan “berenang”
adalah informasi bagi kamu. Sehingga dengan adanya jawaban teman tadi kamu
menjadi tahu bahwa hobi temanmu adalah bermain sepak bola dan berenang
KOMUNIKASI adalah proses pertukaran
informasi antara dua orang atau lebih sehingga informasi yang diperoleh bisa di
mengerti atau dipahami.
Saat
kalian berkenalan dengan teman-teman baru di kelas VII ini. Kalian saling
memperkenalkan nama kalian masing-masing kan ? Bahkan saling bertukar informasi
tentang alamat rumah, asal SD atau MI. Proses perkenalan tersebut juga disebut
KOMUNIKASI.
Jadi Komunikasi Informasi mengandung pengertian luas segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, pemanipulasian, pengelolaan informasi.
Jaringan Komunikasi
Jaringan
Komunikasi adalah serangkaian interkoneksi antara teknologi yang saling
berhubungan satu dan lainnya. Perkembangan teknologi kian pesat. Dalam setiap
hal yang dilakukan oleh tiap orang, akan sangat berhubungan dengan yang namanya
teknologi. Perkembangan teknologi yang signifikan menjadikan perubahan yang
mulai merambah dalam tiap hal yang dijajaki dan diperdalami oleh teknologi.
Perkembangan komputer, sistem data, dalam perangkat keras dan perangkat lunak,
hingga ke perkembangan komunikasi. Dengan perkembangan demikian membuat manusia
kembali beradaptasi dan menyesuaikan seiring dengan perkembangan tersebut.
Pengertian Pengawasan
Pengawasan
adalah suatu upaya yang sistematik untuk menetapkan kinerja standar pada
perencanaan untuk merancang sistem umpan balik informasi, untuk membandingkan
kinerja aktual dengan standar yang telah ditentukan, untuk menetapkan apakah
telah terjadi suatu penyimpangan tersebut, serta untuk mengambil tindakan
perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan
atau pemerintahan telah digunakan seefektif dan seefisien mungkin guna mencapai
tujuan perusahaan atau pemerintahan. Dari beberapa pendapat tersebut diatas
dapat ditarik kesimpulan bahwa pengawasan merupakan hal penting dalam
menjalankan suatu perencanaan. Dengan adanya pengawasan maka perencanaan yang
diharapkan oleh manajemen dapat terpenuhi dan berjalan dengan baik.
Jenis Pengawasan
Pada
dasarnya ada beberapa jenis pengawasan yang dapat dilakukan, yaitu:
1. Pengawasan
Intern dan Ekstern
Pengawasan
intern adalah pengawasan yang dilakukan oleh orang atau badan yang ada di dalam
lingkungan unit organisasi yang bersangkutan.” Pengawasan dalam bentuk ini
dapat dilakukan dengan cara pengawasan atasan langsung atau pengawasan melekat
(built in control) atau pengawasan yang dilakukan secara rutin oleh inspektorat
jenderal pada setiap kementerian dan inspektorat wilayah untuk setiap daerah
yang ada di Indonesia, dengan menempatkannya di bawah pengawasan Kementerian
Dalam Negeri.
Pengawasan
ekstern adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh unit pengawasan yang berada di
luar unit organisasi yang diawasi. Dalam hal ini di Indonesia adalah Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK), yang merupakan lembaga tinggi negara yang terlepas
dari pengaruh kekuasaan manapun. Dalam menjalankan tugasnya, BPK tidak
mengabaikan hasil laporan pemeriksaan aparat pengawasan intern pemerintah,
sehingga sudah sepantasnya di antara keduanya perlu terwujud harmonisasi dalam
proses pengawasan keuangan negara. Proses harmonisasi demikian tidak mengurangi
independensi BPK untuk tidak memihak dan menilai secara obyektif aktivitas
pemerintah.
2. Pengawasan
Preventif dan Represif
Pengawasan
preventif lebih dimaksudkan sebagai, “pengawasan yang dilakukan terhadap suatu
kegiatan sebelum kegiatan itu dilaksanakan, sehingga dapat mencegah terjadinya
penyimpangan.” Lazimnya, pengawasan ini dilakukan pemerintah dengan maksud
untuk menghindari adanya penyimpangan pelaksanaan keuangan negara yang akan
membebankan dan merugikan negara lebih besar. Di sisi lain, pengawasan ini juga
dimaksudkan agar sistem pelaksanaan anggaran dapat berjalan sebagaimana yang
dikehendaki.
Pengawasan preventif akan lebih bermanfaat dan bermakna jika
dilakukan oleh atasan langsung, sehingga penyimpangan yang kemungkinan
dilakukan akan terdeteksi lebih awal.
Di
sisi lain, pengawasan represif adalah “pengawasan yang dilakukan terhadap suatu
kegiatan setelah kegiatan itu dilakukan.” Pengawasan model ini lazimnya
dilakukan pada akhir tahun anggaran, di mana anggaran yang telah ditentukan
kemudian disampaikan laporannya. Setelah itu, dilakukan pemeriksaan dan
pengawasannya untuk mengetahui kemungkinan terjadinya penyimpangan.
3. Pengawasan
Aktif dan Pasif
Pengawasan
dekat (aktif) dilakukan sebagai bentuk “pengawasan yang dilaksanakan di tempat
kegiatan yang bersangkutan.” Hal ini berbeda dengan pengawasan jauh (pasif)
yang melakukan pengawasan melalui “penelitian dan pengujian terhadap
surat-surat pertanggung jawaban yang disertai dengan bukti-bukti penerimaan dan
pengeluaran.” Di sisi lain, pengawasan berdasarkan pemeriksaan kebenaran formil
menurut hak (rechmatigheid) adalah “pemeriksaan terhadap pengeluaran apakah
telah sesuai dengan peraturan, tidak kadaluarsa, dan hak itu terbukti
kebenarannya.” Sementara, hak berdasarkan pemeriksaan kebenaran materil
mengenai maksud tujuan pengeluaran (doelmatigheid) adalah “pemeriksaan terhadap
pengeluaran apakah telah memenuhi prinsip ekonomi, yaitu pengeluaran tersebut
diperlukan dan beban biaya yang serendah mungkin.”
4. Pengawasan
kebenaran formil menurut hak (rechtimatigheid) dan pemeriksaan kebenaran
materiil mengenai maksud tujuan pengeluaran (doelmatigheid).
Dalam
kaitannya dengan penyelenggaraan negara, pengawasan ditujukan untuk menghindari
terjadinya “korupsi, penyelewengan, dan pemborosan anggaran negara yang tertuju
pada aparatur atau pegawai negeri.” Dengan dijalankannya pengawasan tersebut
diharapkan pengelolaan dan pertanggung jawaban anggaran dan kebijakan negara
dapat berjalan sebagaimana direncanakan.
- Pengawasan Pendahuluan (preliminary contro)
Dipandang
dari sudut prespektif demikian, maka kebijaksanaankebijaksanaan merupakan
pedoman-pedoman untuk tindakan masa mendatang. Tetapi, walaupun demikian
penting untuk membedakan tindakan menyusun kebijaksanaan-kebijaksanaan dan
tindakan mengimplementasikannya.
Merumuskan
kebijakan-kebijakan termasuk dalam fungsi perencanaan sedangkan tndakan
mengimplementasi kebijaksanaan merupakan bagian dari fungsi pengawasan.
- Pengawasan Pada Waktu Kerja Berlangsung (concurrent control)
- Pengawasan Feed Back (feed back control)
Perubahan & Pengembangan
Organisasi
Perubahan Organisasi adalah suatu proses dimana organisasi
tersebut berpindah dari keadaannya yang sekarang menuju ke masa depan
yang diinginkan untuk meningkatkan efektifitas organisasinya. Tujuannya
adalah untuk mencari cara baru atau memperbaiki dalam menggunakan resources dan
capabilities dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan organisasi dalam
menciptakan nilai
dan meningkatkan hasil yang diinginkan kepada stakeholders.
Pengembangan
Organisasi
Ada beberapa pengertian mengenai Pengambangan Organisasi,
yaitu ;
- PO merupakan suatu proses yang meliputi serangkaian perencanaan perubahan yang sistematis yang dilakukan secara terus-menerus oleh suatu organisasi
- PO merupakan suatu pendekatan situasional atau kontingensi untuk meningkatkan efektifitas organisasi
- PO lebih menekankan pada system sebagai sasaran perubahan
- PO meliputi perubahan yang sengaja direncanakan