- Home >
- Perilaku Konsumen Pada Suatu Produk
Posted by : Kintama
Monday, 17 June 2013
Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika
seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta
pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Misalnya perilaku
konsumen pada suatu produk mie instan yaitu mie sedap dan indomie. Indomie
sangat terkenal di pasaran karena enak dan telah lama dikenal oleh masyarakat.
Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen
untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah
(low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah,
sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses
pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
Proses pengambilan
keputusan pembelian
Sebelum dan sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen
akan melakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilan keputusan, yakni:
1. Pengenalan masalah (problem recognition). Konsumen akan
membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa
adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk
yang akan dibeli.
2. Pencarian informasi (information source). Setelah memahami
masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk
menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses
pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan
pengalaman orang lain (eksternal).
3. Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation). Setelah
konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi
alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.
4. Keputusan pembelian (purchase decision). Setelah konsumen
mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat
keputusan pembelian. Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan
pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan
adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.
5. Evaluasi pasca-pembelian (post-purchase evaluation)
merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada
tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen
akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam
hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika
produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan
permintaan akan merek produk tersebut pada masa depan. Sebaliknya, konsumen
akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan
hal ini akan menurunkan permintaan konsumen pada masa depan.
Faktor-faktor yang
memengaruhi
Terdapat lima faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan
keputusan pembelian:
1. Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada
dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang
terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan
pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.
3. Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian
yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang
akan suatu hal.
4. Integrasi (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan
tindakan. Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka
akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan
tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut
Strategi Pemasaran
untuk memuaskan konsumen dan produsen secara maksimal
Strategi suatu cara yang diutaakan untuk mencapai tujuan.
Strategi pemasaran cara untuk mencapai tujuan di dalam melakukan kegiatan
distribusi atau penjualan. Di dalam strategi pemasaran terdapat cara tertentu
dalam meningkatkan proses distribusi agar terciptanya keuntungan yang maksimal bagi
produsen dan kepuasan yang maksimal bagi konsumen. Di saat menjalankan proses
tersebut pemasaran pun memiliki hal-hal guna menunjang proses distribusi atau
penjualan, dan untuk mencapai kepuasan konsumen. Strategi tersebut pun
meliputi:
1. Produk
(barang, jasa, ide)
Segala hasil kerja manusia yang dapat ditawarkan kepada
manusia lainnya baik berupa barang, jasa atau ide.
2. Nilai
Perkiraan konsumen atas suatu produk untuk kepuasan mereka,
apa yang dirasakan atau diinginkan.
3. Biaya
Harga yang harus dibayar konsumen atas produk yang
dikonsumsi.
4. Pasar
Tempat yang berisi semua pelanggan potensial yang berniat
untuk transaksi terhadap suatu produk.
Ketika proses distribusi atau penjualan berlangsung dengan
menentukan produk, nilai, biaya, pasar. Dengan berjalan lancer proses
distribusi atau penjualan kepuasan akan timbul untuk para produsen dengan
adanya keuntungan yang maksimal dan kepuasan yang timbul pada konsumen.
Kesimpulan
Pada dasarnya manusia sebagai konsumen membeli barang dan
jasa adalah untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan hidup. Keinginan dan
kebutuhan manusia itu sifatnya tidak terbatas, tetapi sumber daya yang dimilki
terbatas. Oleh karena itu demi mendapatkan suatu barang untuk memenuhi
keinginan dan kebutuhan tersebut maka seseorang akan rela menukarkan atau
mengorbankan benda atau barang yang dimiliki, seperti uang atau benda-benda
lainnya. Produsen sebagai penjual penyedia barang, dan konsumen sebagai
pembeli. Semua itu meruapakan pendukung dengan adanya pemasaran. Di dalam harga
dan kualitas produk pun terdapat strategi-strategi yang kuat guna mencapai
kepuasan yang dirasakan oleh para konsumen. Menetapkan Harga yang relative
murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi, sedangkan pada kualitas produk
itu sendiri yaitu konsumen akan merasa puas apabila mendapatkan produk yang
baik atau yang sesuai harapan.